Satu lagi postingan telat di blog ini. Hampir dua minggu lalu, di sebuah pagi di hari Sabtu (2 Juli 2011), komunitas blogger Madura yang bercita-cita mengubah citra tanah kelahiran mereka dengan tulisan di blog melakukan ekspedisi ke salah satu tempat eksotis dan mungkin jarang dikunjungi orang di pulau penghasil garam itu, Gunung Geger. Sebenarnya kurang tepat juga kalau disebut gunung karena setelah saya sampai di sana sepertinya apa yang disebut Gunung Geger ternyata bukit yang menjulang cukup tinggi. Letaknya di Kabupaten Bangkalan, tidak jauh dari kota Bangkalan. Namun perjalanan menuju lokasi memakan waktu beberapa jam karena kondisi jalan yang tidak terlalu baik.
Pemandangan yang tersaji di Gunung Geger ini cukup menarik bagi saya yang sudah beberapa tahun di Madura, awalnya saya berpikiran tidak mungkin ada gunung di pulau ini. Dan seperti kebanyakan gunung di Pulau Jawa (mungkin), Gunung Geger ini pun memiliki juru kunci. Sayangnya beliau sedang berada di Sumenep ketika Plat M melakukan ekspedisi ke sana. Di kaki bukit ini tersedia parkir untuk sepeda yang dikelola sendiri oleh warga sekitar, selain itu juga ada beberapa warung yang menjajakan makanan bagi yang lupa membawa bekal.
Konon Gunung Geger adalah tempat tinggal Potre Koneng dan Ki Poleng yang diusir dari kerajaan Madangkawulan. Potre Koneng sendiri konon adalah ibunda dari Joko Tole, seorang kesatria yang melegenda di Madura. Sayang sekali saya tidak tahu banyak tentang legenda tentang Gunung Geger ini, seandainya sang juru kunci ada di tempat ketika itu mungkin informasi yang didapat akan lebih banyak. Tidak jauh dari kaki bukit terdapat satu situs yang dipercaya sebagai makam dan Goa Potre Kuning serta satu situs batu yang dipercaya sebagai tempat duduk Potre Koneng.
Dari situs Potre Koneng ini perjalanan dapat dilanjutkan untuk mencapai puncak paling tinggi di bukit ini. Perjalanan penuh tantangan, harus melalui jalan tikus dan bukit berkarang untuk mencapai puncak yang juga tersusun oleh puluhan hingga ratusan batu karang cadas yang siap merobek kulit jika saja kita kurang teliti melangkahkan kaki. Semua kelelahan itu tidak akan sia-sia begitu kita sampai di puncak dan mendapatkan pemandangan yang luar biasa.
Di kaki bukit di sisi lain juga terdapat hutan yang cukup lebat ditumbuhi berbagai jenis pohon. Hutan ini dapat dicapai langsung dari situs Potre Koneng atau menuruni puncak jika melanjutkan pendakian ke puncak dari situs di dekat pintu masuk. Di benak sempat terlintas kalau tempat ini cocok dijadikan lokasi hiking dan pendakian ringan. Silakan saja datang kemarin kalau ingin sedikit menaikkan adrenalin dan menguji nyali dan ketahanan fisik, tidak lupa tentu saja melihat langsung saksi bisu legenda dan sejarah Pulau Madura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar